Grup kelas kini menjadi bagian penting dalam kehidupan mahasiswa. Dari membahas tugas, menyampaikan informasi kuliah, hingga berdiskusi soal presentasi, semuanya dilakukan lewat grup chat, baik di WhatsApp, Telegram, atau platform lainnya. Tapi sayangnya, masih banyak yang belum memahami etika berkomunikasi di grup kelas. Salah satu kebiasaan yang sering membuat jengkel adalah asal kirim stiker tanpa konteks yang jelas.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa etika penting yang perlu diterapkan saat berinteraksi di grup kelas agar tetap kondusif, efektif, dan tidak menyinggung anggota lain, termasuk dosen jika mereka ikut tergabung.
1. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Jelas
Ingat, grup kelas adalah ruang komunikasi semi-formal, bukan sekadar tempat ngobrol santai. Gunakan bahasa yang sopan, hindari singkatan tidak umum, dan pastikan pesanmu mudah dipahami. Hindari juga menggunakan kata-kata kasar, sindiran, atau bahasa sarkasme yang bisa memicu konflik.
Contoh:
❌ “Eh, lo udah ngerjain belum?”
✅ “Halo teman-teman, apakah sudah ada yang mulai mengerjakan tugas mata kuliah ini?”
2. Kirim Pesan Sesuai Topik
Salah satu penyebab utama grup menjadi tidak produktif adalah karena banyak pesan yang tidak relevan. Jika grup digunakan untuk membahas tugas, maka hindari membahas hal pribadi seperti curhat, jualan, atau promosi event yang tidak berkaitan dengan kelas.
Kalau kamu ingin membagikan sesuatu di luar topik kuliah, sebaiknya minta izin terlebih dahulu atau gunakan grup lain yang lebih sesuai.
3. Hindari Mengirim Stiker Berlebihan
Stiker memang bisa menambah warna dalam komunikasi digital, tapi jika digunakan berlebihan atau tidak pada tempatnya, bisa membuat grup menjadi ramai tak penting. Terutama ketika ada yang sedang serius bertanya atau berdiskusi, jangan langsung membalasnya dengan stiker lucu yang tidak relevan.
Stiker bisa membuat notifikasi grup meledak dan menyulitkan anggota lain untuk mencari informasi penting. Jadi, bijaklah dalam menggunakan fitur ini.
4. Jangan Spam: Kirim Pesan Sekali Saja
Hindari mengirim pesan berulang atau spam hanya untuk mendapatkan perhatian. Misalnya, mengirim pesan “Guys…” lalu “Ada tugas gak ya?” lalu “Pliss jawab dong” dalam waktu berdekatan. Ini tidak hanya membuat kesal, tapi juga bisa membuat informasi penting tenggelam.
Lebih baik, susun pertanyaan atau pesanmu dengan rapi dalam satu balon chat agar mudah dibaca dan tidak mengganggu.
5. Perhatikan Waktu Saat Mengirim Pesan
Meskipun platform digital bisa digunakan 24 jam, bukan berarti kamu bisa mengirim pesan ke grup kelas tengah malam. Hormatilah waktu istirahat teman-temanmu. Idealnya, kirim pesan di jam produktif, misalnya antara pukul 08.00–21.00.
Jika terpaksa harus mengirim di luar jam tersebut, pastikan pesannya memang penting dan mendesak.
6. Gunakan Fitur Reply dengan Tepat
Saat membalas pesan tertentu, gunakan fitur reply agar konteksnya jelas. Ini sangat membantu terutama saat banyak pesan masuk bersamaan. Jangan membalas pertanyaan atau informasi penting dengan “iya” atau “udah” tanpa menunjukkan kamu merespons pesan yang mana.
7. Jangan Malas Baca Riwayat Chat
Sebelum bertanya di grup, biasakan untuk scroll dan baca percakapan sebelumnya. Bisa jadi pertanyaanmu sudah dibahas. Ini menunjukkan kamu menghargai waktu dan usaha orang lain dalam berbagi informasi.
Kesimpulan
Etika berkomunikasi di grup kelas bukan hanya soal sopan santun, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga kenyamanan bersama dan menjadikan grup sebagai media yang efektif untuk bertukar informasi. Mulai dari penggunaan bahasa yang tepat, tidak asal kirim stiker, hingga menghargai waktu orang lain, semua itu mencerminkan kedewasaan sebagai mahasiswa.
Dengan menjaga etika komunikasi, suasana akademik yang sehat bisa tercipta meski hanya lewat ruang virtual. Yuk, mulai dari sekarang jadi anggota grup yang bijak dan bertanggung jawab!
Baca juga disini : Tujuan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif: Memahami Inti Penelitian dengan Jelas